Judul Gim
|
:
|
L’Affitto (Inggris: The Rent)
|
Genre
|
:
|
Puzzle
|
Pengembang
|
:
|
Stefano Caporale
|
Tahun Rilis
|
:
|
2012
|
Saat mencari game untuk diunduh, aku sering mendambakan game
yang berlatar zaman sekarang dan tentang hal-hal yang sehari-hari. Kebanyakan
game berisi hal-hal yang kelewat fantastis dengan latar kelewat eksotis. Maka,
saat menemukan L’Affitto, aku senang sekali. Berlatar zaman sekarang dengan
teka-teki yang sehari-hari. GG, tokoh utamanya, diberi tahu Nerd, teman
sekamarnya, tentang bapak kos yang beberapa saat lagi akan datang menagih uang
sewa. Masalahnya, malam sebelumnya GG menghabiskan uangnya di bar. Sementara,
ada kabar yang sedang ramai bahwa pemerintah menyebarkan undian kartu gosok
yang hadiahnya adalah santunan seharga dengan uang sewa GG. Meskipun penyelesaian
masalah uang sewa ini gampangan –undian kartu gosok adalah hal yang musykil
terjadi, tapi kisah GG yang mencari cara untuk mendapatkan kartu gosok yang
tepat menarik untuk diikuti.
Seperti lazimnya game petualangan point-and-click, untuk
bisa mendapatkan kartu gosok yang tepat, GG harus bicara dengan beberapa orang,
melakukan beberapa hal, dan mengumpulkan beberapa barang. Kalau dipikir-pikir,
dalam pencarian itu GG banyak melakukan keculasan dan tindakan yang menyerempet
kriminal sepele: merusak router dan tape Nerd, menyusup ke kamar tetangga yang
sedang di kamar mandi, dan mengibuli penjaga toko yang menjual kartu gosok. Tanpa
bermaksud membenarkan tindakan-tindakan itu, menurutku, namanya juga orang
kepepet.
Justru saat tindakan itu terjadi malah terasa sebagai
lawakan, terutama yang menyangkut Nerd dan tetangga yang sedang mandi. Selain
itu, lawakan juga terasa dalam pengumpulan barang: kombinasi benda-benda untuk
membikin dart, pengumpulan suku cadang senter, dan barang yang ditemukan di
kamar tetangga. Yang paling nonjok adalah akhir ceritanya. Setelah memberikan
uang sewa pada bapak kos, ternyata masih ada lagi biaya lain yang harus
dibayar.
Grafis jadul L’Affitto enak dipandang. Hanya saja loop
lagu latarnya mengganggu kalau terlalu-lama didengar. Tapi, barang siapa yang
sedang atau pernah jadi anak kos akan lebih hanyut dalam ceritanya, menikmati
grafis, dan mengabaikan loop lagu latar. Derita anak kos memang merupakan bahan
cerita yang menarik untuk dijadikan bahan lawakan.
Kalau tertarik, silakan unduh di laman berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar