Minggu, 22 Februari 2015

L’Affitto (The Rent) – Stefano Caporale


Judul Gim
:
L’Affitto (Inggris: The Rent)
Genre
:
Puzzle
Pengembang
:
Stefano Caporale
Tahun Rilis
:
2012



Saat mencari game untuk diunduh, aku sering mendambakan game yang berlatar zaman sekarang dan tentang hal-hal yang sehari-hari. Kebanyakan game berisi hal-hal yang kelewat fantastis dengan latar kelewat eksotis. Maka, saat menemukan L’Affitto, aku senang sekali. Berlatar zaman sekarang dengan teka-teki yang sehari-hari. GG, tokoh utamanya, diberi tahu Nerd, teman sekamarnya, tentang bapak kos yang beberapa saat lagi akan datang menagih uang sewa. Masalahnya, malam sebelumnya GG menghabiskan uangnya di bar. Sementara, ada kabar yang sedang ramai bahwa pemerintah menyebarkan undian kartu gosok yang hadiahnya adalah santunan seharga dengan uang sewa GG. Meskipun penyelesaian masalah uang sewa ini gampangan –undian kartu gosok adalah hal yang musykil terjadi, tapi kisah GG yang mencari cara untuk mendapatkan kartu gosok yang tepat menarik untuk diikuti.

Seperti lazimnya game petualangan point-and-click, untuk bisa mendapatkan kartu gosok yang tepat, GG harus bicara dengan beberapa orang, melakukan beberapa hal, dan mengumpulkan beberapa barang. Kalau dipikir-pikir, dalam pencarian itu GG banyak melakukan keculasan dan tindakan yang menyerempet kriminal sepele: merusak router dan tape Nerd, menyusup ke kamar tetangga yang sedang di kamar mandi, dan mengibuli penjaga toko yang menjual kartu gosok. Tanpa bermaksud membenarkan tindakan-tindakan itu, menurutku, namanya juga orang kepepet.

Justru saat tindakan itu terjadi malah terasa sebagai lawakan, terutama yang menyangkut Nerd dan tetangga yang sedang mandi. Selain itu, lawakan juga terasa dalam pengumpulan barang: kombinasi benda-benda untuk membikin dart, pengumpulan suku cadang senter, dan barang yang ditemukan di kamar tetangga. Yang paling nonjok adalah akhir ceritanya. Setelah memberikan uang sewa pada bapak kos, ternyata masih ada lagi biaya lain yang harus dibayar.

Grafis jadul L’Affitto enak dipandang. Hanya saja loop lagu latarnya mengganggu kalau terlalu-lama didengar. Tapi, barang siapa yang sedang atau pernah jadi anak kos akan lebih hanyut dalam ceritanya, menikmati grafis, dan mengabaikan loop lagu latar. Derita anak kos memang merupakan bahan cerita yang menarik untuk dijadikan bahan lawakan.

Kalau tertarik, silakan unduh di laman berikut:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar