Judul Buku
|
:
|
Sirkuit Kemelut
|
Penulis
|
:
|
Ashadi Siregar
|
Penerbit
|
:
|
Gramedia
|
Tahun Terbit
|
:
|
1979 (terbit pertama 1976)
|
Di balik serentetan kemalangan yang dialaminya Lexi
mendapatkan banyak keberuntungan. Ibunya meninggalkan saat masih kecil,
bapaknya kawin lagi dan bersikap sangat dingin, teman-temannya mengerjainya
sehingga mereka masuk penjara, dipukuli sampai babak belur karena kebencian
kakak Joice, dan preman jalanan membuatnya masuk penjara. Tapi dalam kemelut
itu pemuda yang pasif dan sangat jarang bicara ini bertemu orang-orang yang
dengan senang hati bicara tentang segala macam dan membantunya langsung-tak
langsung. Perkataan Zulkifli mengajarkannya cara bertahan hidup di penjara
maupun di luar penjara, Kepala Penjara yang memperlakukannya dengan penghargaan
yang tinggi, kebaikan suatu keluarga gelandangan membuatnya bisa bertahan di
jalan untuk sementara, Bun Leng, guru kungfunya, merekomendasikannya untuk
bekerja di bengkel temannya, dan kebaikan Tante Liana yang tak ternilai.
Sehingga, muncul pikiran bahwa dalam kemelut separah apa pun masih ada orang
baik di dunia ini.
Sayangnya, kebaikan dalam hubungan Lexi dan Tante Liana
menjadi kelewat kompleks gara-gara urusan orang dewasa yang pelik. Gara-gara
insiden dengan Joice, Lexi mengalami masalah seksual. Bahkan, di tempat
pelacuran dia diejek perempuan-perempuan yang dipesankan Karim. Kasih sayang
ibu-anak yang terasa dalam hubungan Lexi dan Tante Liana harus berubah jadi
pelik saat Tante Liana yang sangat sayang padanya ingin menunjukkan bahwa dia
adalah lelaki tulen. Walaupun kejadian itu menyebabkan Lexi menjadi lebih aktif
dan banyak bicara, aku patah hati saat membaca bagian itu. Memang, kadang
pendewasaan dicapai lewat cara yang pelik.
Selain orang-orang baik yang dia temui, keberuntungan
terbesar Lexi adalah keahliannya di bidang permesinan, khususnya otomotif, dan
daya tahan tubuh yang dahsyat. Dia kuat mabuk dengan minuman atau yang lainnya
dan jago berantem, walaupun pada beberapa kejadian tidak begitu juga.
Keahliannya dalam bidang otomotif membuatnya dihargai saat di penjara maupun di
bengkel. Bahkan gara-gara itu, dia direkomendasikan pada suatu perusahaan
otomotif yang menjadi jalan baginya menjadi pembalap. Di sirkuit pun dia meraja.
Sirkuit Kemelut bukanlah kemelut yang terjadi dalam sirkuit,
tapi di luar itu, di dalam diri Lexi Wenas. Kemelut itu berputar-putar terus
dalam dirinya. Bahkan, saat akhirnya ibunya yang telah lama pergi itu
dipertemukan kembali oleh Om Burhan, kemelut itu belum sampai di garis finish.
Akhir hubungan Lexi dan Joice pun pelik, walaupun sempat menghangat. Mungkin
kemelut itu hanya bisa diakhiri di luar sirkuit. Maka Sirkuit Kemelut diakhiri
dengan kejadian di luar sirkuit, yang meski begitu tetap menyisakan perasaan
seperti dalam sirkuit, yakni pada sehabis peristiwa Malari.
Pertama kali nemu buku ini di lemari bapak saya 18 tahun lalu,langsung jatuh hati pada tante liana...kayaknya pernah di putar di indosiar sbg sinetron,tapi terlalu banyak di gubah(mungkin alasan etis)
BalasHapusPertama kali nemu buku ini di lemari bapak saya 18 tahun lalu,langsung jatuh hati pada tante liana...kayaknya pernah di putar di indosiar sbg sinetron,tapi terlalu banyak di gubah(mungkin alasan etis)
BalasHapusWah, menarik. Saya belum nonton. Sempat nemu di Youtube, tapi belum ditonton sampai tuntas. Apa bagian paling beda?
HapusBanyak sekali yang bedah, bahkan ending di film pun menygecewakan, terlalu jauh dibandingkan dengan di novel...saran saya, baca novelnya dan jangan tonton sinetron atau filmnya, merusak imajinasi...
Hapus