Judul Buku
|
:
|
Kawan Duka Sukar Dicari
|
Penulis
|
:
|
The Eng Gie
|
Penerbit
|
:
|
Karya Kencana
|
Tahun Terbit
|
:
|
1982
|
Kawan Duka Sukar Dicari berisi kisah-kisah kandasnya cinta
mahasiswa atau orang yang lebih tua karena pengaruh latar sosial tokohnya.
Dalam kumpulan cerpen ini, baik lelaki maupun perempuan bisa
menjadi pihak yang mengandaskan hubungan, walaupun musabab kandas di tangan
perempuan lebih digali. Rata-rata lelaki di sini mengandaskan hubungan karena
merasa minder. Ada seorang juru tulis yang memutuskan untuk mundur dari
pekerjaannya karena majikannya, seorang ahli hukum, kawan masa remajanya,
memperlakukannya kelewat istimewa karena mencintainya (Mr. Lie Siang Lan). Itu
secara ekonomi. Ada yang juga secara rasial. Misalnya, dalam “Cinta Dua Bangsa”,
seorang anak Tionghoa pedagang alat tulis jatuh cinta pada seorang perempuan
pribumi. Orang tua mereka sebenarnya tidak keberatan. Hanya saja si laki-laki
ragu untuk membawa hubungan ke tahap yang lebih serius karena kelewat memikirkan
prasangka rasial di lingkungan sekitar. Yang bagi saya secara pribadi
menyebalkan adalah lelaki-lelaki mahasiswa di sini mengandaskan hubungan karena
memilih ‘sekolah dulu’, walaupun saya maklum keputusan itu diambil karena
mereka ingin mapan dulu baru memiliki hubungan yang serius, seperti dalam “Kawan
Duka Sukar Dicari” dan “Kenangan Manis Mesti Berlalu”. Sementara itu, cinta
kandas gara-gara pihak perempuan karena beragam soal. Bisa jadi karena
perempuan itu memang kurang maklum keadaan si lelaki (“Kawan Duka Sukar Dicari”)
atau karena dia memandang rendah lelaki itu (“Anak”). Lebih sering sih orang
tua si perempuanlah yang mengandaskannya, seperti dalam “Kisah Cinta”, “Kenangan
Manis Mesti Berlalu”, dan “Cinta Dua Bangsa”.
Di antara cerpen-cerpen yang rata-rata pola konfliknya senda
dua cerpen (“Donor” dan “Anak”) memiliki pola konflik yang berbeda, walaupun
tidak berarti dua cerpen ini lebih baik dari yang lain. “Anak” mengandung
variasi dari rata-rata pola konflik cerpen lain. Kalau beberapa cerpen lain
berisi kisah perempuan yang mengandaskan hubungan cinta, cerpen ini membawanya
ke tahap lebih lanjut. Seorang perempuan meminta mantan pacarnya menikahinya,
padahal dulu perempuan itu meninggalkannya karena menganggap lelaki itu kere.
Semua itu karena dia keburu hamil sementara lelaki yang menghamilinya kabur.
Sementara itu, pola konflik “Donor” segar. Saya kira perlu ditekankan: polanya.
Di sini seorang mahasiswa jatuh cinta pada seorang perempuan bersuami yang
pernah dia donori saat kecelakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar