Sabtu, 16 Juli 2016

Bintang-Bintang - Ras Siregar




Judul Buku
:
Bintang-Bintang
Penulis
:
Ras Siregar
Penerbit
:
Pustaka Jaya
Tahun Terbit
:
1973

Bintang-Bintang berisi hubungan laki-perempuan, peristiwa yang berkaitan dengan zaman perang, dan persahabatan.

Di sini hubungan laki-perempuan digambarkan cenderung tidak berbalas. Penghadang hubungan itu kadang pekerjaan, kebiasaan seseorang, atau ketiadaan komunikasi. Seorang lelaki canggung mendekati perempuan yang ditaksirnya karena di satu sisi lelaki itu, seorang asisten lab, menilai perempuan itu tidak becus bekerja (“Sebuah Analisis”). Seorang perempuan berselingkuh karena suaminya tak kunjung pulang dari medan perang. Seorang lelaki mendendam setelah istrinya dibunuh saat dia bertugas di medan perang (“Bintang-Bintang”). Seorang perempuan menjadi perawan tua karena kebiasaannya berganti-ganti pasangan dan keranjingan berpesta (“Setangkai Bunga”). Seorang istri yang merajuk karena ternyata sedang hamil baru mengaku pada suaminya setelah orang lain ikut campur di meja mereka (“Pelaut”). Kecuali dalam satu cerpen, di sini ketidakberbalasan hubungan laki-perempuan bersuasana muram.
Perang di masa lalu berpengaruh besar terhadap peristiwa dalam beberapa cerpen. Sebuah muntik (kereta perkebunan) menjadi saksi bisu perubahan orang-orang akibat perang zaman Jepang, perang revolusi, perang agresi militer Belanda. Orang-orang yang pada zaman sebelumnya adalah rekan, pada zaman selanjutnya menjadi musuh (“Muntik No. 11”). Pendudukan Jepang di daerah perkebunan kelapa sawit memisahkan seorang istri dari suaminya yang dipaksa untuk menjadi serdadu Asia Timur Raya. Perempuan itu serong (“Ia Datang Malam Hari”). Perang revolusi menjauhkan seorang suami dari istrinya sehingga dia terlambat mengetahui istrinya diperkosa dan dibunuh oleh gerombolan. Perang mengubah orang-orang secara drastis.

Dua cerpen berisi topik yang menyimpang dari kebanyakan cerpen dalam kumpulan ini. Meskipun demikian, dua cerpen ini memiliki irisan topik, yakni persahabatan. Satu berisi persahabatan palsu karena dilandasi oleh kepentingan untuk mempengaruhi keputusan seorang yang berkuasa, seorang asisten dosen. Bertahun-tahun kemudian saat dia berusaha menyapa, teman itu menganggapnya tidak penting (“Ketika Jadi Asisten”). Satu lagi berisi curhat seorang penulis pada temannya. Dia berusaha untuk bercerita tentang hal-hal yang menyenangkan tapi selalu berakhir tidak menyenangkan karena keadaannya memang tidak menyenangkan (“Surat Buat Sahabat”). Persahabatan palsu ditunjukkan oleh pengabaian seseorang pada upaya penghubungan kembali seseorang lainnya setelah lama tidak bertemu, sedangkan, sebaliknya, tidak.

Bintang-Bintang memendarkan kemuraman hubungan laki-perempuan yang tidak berbalas, perubahan drastis orang-orang akibat perang, dan perbedaan persahabatan yang palsu dan tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar